GASTRULASI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu telur
yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil
penggabungan dari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-masing
induk berperan dalam menentukan sifat-sifat individu baru yakni dalam hal
ukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis dan pola perilakunya.
Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan susunan
yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan menghasilkan
suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu lapisan endoderm
disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm disebelah luar. Dalam
perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk
jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebut organogenesis.
Oleh karena itu, perlu suatu pembelajaran khusus mengenai perkembangan hewan
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
proses gastrulasi pada amphioxus
2. Bagaimana
proses gastrulasi pada sea urchine
3. Bagaimana
proses gastrulasi pada amphibi
4. Bagaimana
proses gastrulasi pada aves
5. Bagaimana
proses gastrulasi pada mamalia
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk menegetahui proses
gastrulasi pada amphioxus
2. Untuk mengetahui proses
gastrulasi pada sea urchin
3. Untuk mengetahui proses gastrulasi
pada amphibi
4. Untuk mengetahui proses
gastrulasi pada aves
5. Untuk mengetahui proses
gastrulasi pada mamalia
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Gastrulasi
pada amphioxus
Blastula
pada amphioxus berlapis tunggal, dengan bentuk sel-sel seperti silinder
(columnar). Pada
blastula terdapat sel-sel mikromer didaerah kutub animal dan sel-sel makromer
di daerah kutub vegetal. Sel-sel yang terdapat pada kutub vegetal (sel
makromer) susunannya agak longgar dari pada sel-sel yang terdapat pada kutub
animal (sel-sel mikromer). Didalam blastula terdapat suatu rongga (blastocoel).
Blastocoels ini mempunyai peranan penting dalam proses grastulasi, karena
berbagai morfogenetik pada proses gastrulasi. Demikian juga lapisan lembaga
endoderm dan mesoderm juga terbentuk didalam rongga ini (lufri-helendra,2009:118).
Gastrulasi
pada amphioxus dimulai setelah embrio mempunyai kira-kira 800 sel-sel
blastomer. Sel-sel blastomer pada kutub animal (sel-sel mikromer) membelah
lebih cepat dari pada sel-sel pada kutub vegetal (sel makromer). Pembelahan sel mikromer yang lebih
cepat ini mendorong sel-sel mikromer
dari daerah equator. Sel-sel mikromer yang membelah bergerak menyebar
kearah kutub vegetal (lufri-helendra,2009:118).
Menurut
oppenheimer (1980) seperti halnya telur landak laut (sea urchine), telur
amphioxus termasuk isolesital (sedikit yolk), sehingga tidak ada yolk yang
menghalangi pembelahan ataupun proses gastrulasi. Gastrulasi yang terjadi pada
amphioxsus ada persamaannya dengan yang terjadi pada landak laut, yakni
sama-sama ada bantuan sel-sel mesenkim
sekunder dalam gastrulasinya.
Ketika
blastula menjadi gastrula, sel-sel makromer bergerak kedalam gastrula
(membentuk hipoblas). Sel-sel makromer membelah lebih lambat dari pada sel-sel
mikromer. Pada proses gastrulasi, sel-sel mikromer membelah dengan cepat dengan
permukaan dorsal dan lateral embrio. Pada psoses gastrulasi ini daerah-daerah
presumptive akan bergerak dan menepati daerah yang sesungguhnya atau daerah
dimana organ-organ tersebut akan terbentuk. Menuru Majumdar (1985), setelah
terjadinya migrasi sel-sel notochord melalui bibir blastoporus atau gerakan
membelok kedalam gastrula, maka saat ini epiblas disebut ectoderm, dan hipoblas
disebut endoderm (Lufri-helendra,2009:119).
Gambar:
gastrulasi pada Amphioxus
Gastrulasi dimulai dengan terbentuknya suatu pendataran
pada permukaan kutub vegetal blastula sebagai akibat dari pergerakan sel-sel
mikromer kearah ventral (Epiboly). Kemudian pada daratan
yang terbentuk terjadi lekukan
yang mengarah kedalam blastocoels.
Gilbert (1985) mengilustrasikan lekukan yang
terbentuk ini seperti lekukan yang terbentuk pada bola karet yang lunak. Gerakan sel-sel
melipat kedalam (involding) pada waktu pembentukan
lekukan ini disebut dengan invaginasi. Proses pendalaman invaginasi
terus berlangsung hingga akhir
gastrulasi.
Akhirnya sel-sel makromer menjadi berdampingan
dengan sel-sel mikromer, blastocoels
terdesak sehingga
tinggal sisanya saja. Dengan berdampingannya sel-sel makromer dengan sel-sel mikromer, maka embrio
menjadi dua lapisan, yaitu lapisan sebelah atas (epiblas) dan lapisan sebelah
bawah (hipoblas). Kedua sisi embrio (kiri dan kanan) yang terbentuk dari peristiwa
invaginasi ini mendekat satu sama lain sehingga terbentuk celah seperti bibir,
yang dikenal dengan bibir blastoporus ( lubang bekas terjadinya invaginasi),
merupakan bagian posterior dari embrio.
Bibir blastoporus ini terdiri atas tiga bagian yaitu bagian dorsal
disebut bibir dorsal blastoporus, bagian ventral disebut bibir ventral
blastoporus, dan bagian lateral (kiri dan kanan) disebut bibir lateral
blastoporus. Rongga baru yang terbentuk
didalam embrio setelah proses gastrulasi ini dikenal dengan gastrocoel atau
archenteron. Embrio sekarang
dikenal berada
pada tahap gastrula. Kulit gastrula dibangun oleh dua lapisan epitel, yaitu
lapisan sebelah luar dinamakan epiblas dan lapisan sebelah dalam disebut
hipoblas (Lufri
Helendra,2009:120).
B. Gastrulasi
pada landak laut (Sea urchin)
Landak
laut (Sea Urchin) mempunyai tipe telur isolesital atau mempunyai sedikit yolk.
Menurut Gilbert (1985), blastula landak laut mempunyai lapisan tunggal, yang
terdiri dari 1000-2000
sel. Sel-sel ini diturunkan dari daerah yang berbeda, ukuran dan ciri yang
berbeda.
Gastrulasi
pada landak laut dimulai dengan perubahan bentuk sel pada keping kutub vegetal blastula.
Beberapa sel kehilangan
adhesinya dengan sel-sel tetangga, dan berimigrasi ke dalam blastocoels. Pada
bagian keping kutub vegetal mulai melekung dan membentuk suatu rongga didalam
embrio. Rongga baru yang terbentuk ini disebut dengan gastrocoel atau
archenteron. Rongga ini terbuka keluar pada ujung kutub vegetal, mulut rongga
yang terbuka keluar ini disebut blastoporus. Puncak archenteron terus bergerak
kearah kutub animal yang nantinya disebut sebagai atap archenteron (Lufri
Helendra,2009:121).
C. Gastrulasi
pada amphibian
Gastrulasi
pada amphibian dimulai pada sisi dorsal embrio, sedikit dibawah equator dan dalam daerah
sabit kelabu. Ditempat ini terbentuk celah yang disebut dengan blastoporus, dan
melalui celah ini sel-sel endoderm masuk kebagian dalam embrio (Gilbert,1985). Celah
ini terbentuk karena adanya penekanan sel-sel dari permukaan yang melakukan
epiboli (Lufri helendra,2009:128).
Migrasi pertama terjadi hanya pada suatu daerah
kecil dibawah equator (bagian dorsal), diantara bidang animal dan vegetal.
Daerah dorsal dimana terbentuknya celah ini dimanakan dengan bibir dorsal
blastoporus. Sel-sel berimigrasi diatas bibir ini, dan melalui blastoporus
masuk kedalam embrio. Celah yang terbentuk bertambah dalam, karena sel-sel
mikromer dan makromer bergerak kedalam embrio secara involusai. Pembelahan dan
gerakan sel-sel makromer lebih lambat dari pada sel-sel mikromer. Sel-sel yang
bergerak melalui bibir blastoporus bertambah dalam, dan akhirnya terbentuklah
rongga baru yang dikenal dengan gastrocoel atau archenteron. Atap archeteron
dibentuk oleh sel-sel mikromer, dan lantainya
dibentuk oleh sel-sel makromer. Blastoporus yang terbentuk mempunyai tiga
bibir, yaitu: bibir dorsal (sebelah atas), bibir ventral (sebelah bawah), dan
bibir lateral (perluasan bibir dorsal kedaerah lateral). Antara bibir-bibir ini
terdapat sumbat, yang menyumbat blastoporus. Sumber blastoporus ini disebut
dengan sumbat yolk (Lufri helendra,2009:128).
Blastula
ayam termasuk pipih seperti cakram (discoblastula)
yang mempunyai bagian : periblast,
hipoblast dan sentroblast. Gastrulasi ayam
merupakan proses pembentukan Stria
primitiva yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis di lenia mediana. Stria primitiva terbentuk sempurna
pada pengeraman telur fertil selama 18 jam inkubasi.
Gerakan
morfogenesis yang pertama adalah konvergensi sel-sel dari kanan-kiri lenia mediana menuju garis tengah.
Sel-sel itu terdapat pada area
pellucida (daerah bening pada blastoderm). Pertemuan dari kanan-kiri
menyebabkan sel terpelanting masuk ke dalam gastrula (involusi) di garis tengah. Sel dari kiri masuk dan bergerak
menyusup dibawah permukaan kembali ke
arah kiri. Sel dari kanan mengalami involusi di garis tengah, menyusup di bawah
permukaan kembali ke arah kanan. Sel-sel tersebut sebagai mesoderm dan meluas ke arah latero-anterior.
Struktur yang terbentuk pada akhir gastrula adalah Stria primitiva terdiri dari alur dan
pematang primitif. Di ujung anterior alur terjadi sumuran kecil (primitif pit) yang identik dengan blastophorus pada gastrula katak. Di
sebelah anterior terjadi penebalan meso-ectoderm
sebagai nodus Hensen,
identik dengan labium dorsale pada
gastrula katak. Transplantasi nodus
Hensen ke dalam rongga coelom ekstra embrio juga dapat menginduksi
pembentukan embrio yang ke 2 pada host.
E. Gastrulasi
pada mamalia
Bentuk blastula
mammalia seperti gelembung (blastocyst)
terdiri dari masa sel dalam (inner
cell mass), ectoderm (trophectoderm)
dan blastocoel. Massa sel dalam
tertutup oleh lapisan sel Rauber pada
kebanyakan blastocyst, tetapi
pada Rodentia lapisan itu tidak
ada. Walaupun bentuk blastula seperti gelembung, tetapi proses gastrulasi mirip
pada blastula pipih dalam hal pembentukan Stria primitiva. Antara massa sel dalam dan lapisan Rauber terbentuk rongga, sebagai awal
rongga amnion. Di dasar rongga
ini terbentuk dataran embrio (embryonic
shield) yang mirip dengan area
pellucida pada embrio ayam. Proses gastrulasi di permukaan dataran
embrio mirip dengan pembentukan stria
pimitiva gastrula ayam. Mesoderm terbentuk dari sel di bagian tepi
dataran embrio. Sel-sel tersebut tumbuh menyusup diantara trophectoderm dan entoderm. Entoderm berasal dari
bagian bawah dataran embrio yang tumbuh menyebar pada dinding blastocoel. Akhirnya rongga blastocoel dikelilingi oleh sel endoderm sehingga blastocoel berubah menjadi gastrocoel. Perkembangan mesoderm
selanjutnya yaitu terbagi 2 bagian : Yang mengikuti endoderm sebagai mesoderm splanknik dan yang mengikuti ectoderm sebagai mesoderm somatik. Perkembangan lebih lanjut dari gastrocoel adalah menjadi kantung vitellus, tetapi kosong tidak berisi vitellus.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastrulasi pada amphioxus dimulai setelah
embrio mempunyai kira-kira
800 sel-sel blastomer. Sel-sel blastomer pada kutub animal (sel-sel mikromer)
membelah lebih cepat dari pada sel-sel pada kutub vegetal (sel-sel mikromer).
Gastrulasi pada landak laut (Sea urchin)
mempunyai tipe telur isolesital atau mempunyai sedikit yolk.
Gastrulasi pada amphibian dimulai pada
sisi dorsal embrio, sedikit dibawah aquator dan dalam daerah sabit kelabu.
Ditempat ini terbentuk celah yang disebut dengan blastoporus, dan melalui celah
ini sel-sel endoderm masuk kebagian dalam embrio. Celah ini terbentuk karena
adanya penekanan sel-sel dari permukaan yang melakukan epiboli .
Gastrulasi
aves termasuk pipih seperti cakram (discoblastula)
yang mempunyai bagian : periblast,
hipoblast dan sentroblast. Gastrulasi ayam
merupakan proses pembentukan Stria
primitiva yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis di lenia mediana.
Gastrulasi pada mamalia Bentuk blastula
mammalia seperti gelembung (blastocyst)
terdiri dari masa sel dalam (inner
cell mass), ectoderm (trophectoderm)
dan blastocoel. Massa sel dalam
tertutup oleh lapisan sel Rauber pada
kebanyakan blastocyst, tetapi
pada Rodentia lapisan itu tidak
ada. Walaupun bentuk blastula seperti gelembung, tetapi proses gastrulasi mirip
pada blastula pipih dalam hal pembentukan Stria primitiva.
B. Saran
Agar
pembaca lebih memahami materi proses
gastrulasi pada beberapa hewan, pembaca disarankan
membaca salah satu literature dari makalah ini, yaitu pada buku perkembangan hewan yang
ditulis oleh Dr. Ramadhan Sumarmin, M.Si.
Saya hadir buk -Rifara Suci Yulika
BalasHapusSaya hadir buk
BalasHapusSaya hadir buk- Yesi Nia
BalasHapusHadir buk
BalasHapusHadir buk
BalasHapushadir buk
BalasHapusSaya hadir buk
BalasHapusSaya hadir buk
BalasHapussaya hadir buk -Nila Silvia
BalasHapushadir
BalasHapusHadir buk
BalasHapushadir juga
BalasHapushadir buk -Reni Mustika
BalasHapusIm here
BalasHapusOke buk
BalasHapus